Senin, 12 Agustus 2013

Ramadhan Bulan Menuju Puncak Kemerdekaan Hati



Judul               : Ramadhan Bulan Menuju Puncak Kemerdekaan hati
Hari/ tanggal  : Minggu, 1 Agustus 2013
Tempat            : Masjid Al-Hidayah, Wonosari, Pekalongan, LAMTIM
Penceramah   : Bapak Boiman

Puasa Ramadhan pada hakekatnya juga mencerminkan spirit kemerdekaan. Namun kemerdekaan yang diusung oleh puasa adalah kemerdekaan jiwa, ruh dan mental-spiritual. Puasa pada hakekatnya adalah kekuatan pembebas (liberating power) dari belenggu penjajahan. Bentuk penjajahan dalam konteks puasa ini adalah hal-hal yang masuk dalam kategori penyakit ruhani, misalnya suka berbohong, berkhianat, suka korupsi, suka maling, arogan, sombong, mau menang sendiri, anarkis, suka bertindak sewenang-wenang dan sebagainya.
Tujuan puasa tidak lain adalah membebaskan jiwa atau hati (qolb) kita dari penyakit-penyakit ruhani itu. Karena dengan terjajahnya hati dari penyakit-penyakit tersebut bisa menjadikan diri seseorang berjalan tidak tabil dan kacau.
Selama ini para manusia, cenderung suka bermewah-mewah, hidup hedonis dan glamor. Mereka justru melakukan korupsi berjamaah, berbagi-bagi uang dan berfoya-foya. Eksisnya penyakit-penyakit hati tersebut merupakan indikasi bahwa hati dan jiwa kita masih terjajah.Puasa disyariatkan tidak lain adalah untuk membabat habis mental dan hati yang rusak tersebut.
Kurang lebih itulah ringkasan ceramah tarawih yang berhasil saya rekam dalam memori saya dan bisa saya tuliskan kembali dalam versi saya, semoga Anda bisa menangkap pesan utama atau intisari dari uraian ceramahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar